Pasar Papringan Temanggung, Kuliner Tradisional Menarik

Widi Maulida

pasar papringan
foto: Danar Purniantoro

Pasar Papringan merupakan pasar tradisional yang memiliki daya tarik terendiri. Bukan hanya sebagai tempat berbelanja, tetapi juga sebagai cerminan kekayaan budaya lokal Temanggung.

Papringan berasal dari kata “Pring” yang dalam Bahasa Jawa berarti bambu. Sesuai Namanya, tempat ini berada di tengah rimbunnya pohon bambu.

Pasar ini sudah berdiri sejak beberapa tahun lalu dan selalu ramai oleh pengunjung. Pasar Papringan merupakan pasar tradisional pertama di Temanggung yang menggunakan konsep ini.

Wisata ini lebih dari sekedar pasar tradisional, namun merupakan upaya pelestarian budaya dan tradisi. Seiring dengan modernisasi, banyak pasar tradisional yang mulai ditinggalkan.

Namun, berkat kepedulian masyarakat setempat dan pemerintah daerah, Pasar Papringan tetap eksis dan menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Temanggung.

Destinasi yang satu ini tidak banyak ditemukan di tempat lain karena keunikan dan konsepnya yang menarik. Yuk kita kenali lebih dalam tentang pasar yang unik ini.

Rute Pasar Papringan Temanggung

Pasar ini merupakan salah satu pasar tradisional yang berada di kawasan hutan bambu, berlokasi di Dusun Ngadiprono, Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung.

Untuk menuju ke tempat ini, kamu dapat mengikuti rute perjalanan berikut :

  1. Mulai dari Alun-Alun Temanggung : Alun-alun menjadi titik awal bagi banyak perjalanan di beberapa daerah.
  2. Ambil Jalan Pemuda ke arah utara : Ikuti jalan ini hingga kamu menemui persimpangan dengan Jalan Dr. Sutomo.
  3. Belok kenan ke Jalan Dr. Sutomo : Ikuti jalan ini hingga kamu mencapai perempatan Jalan Kyai Mojo.
  4. Lanjutkan ke Jalan Kyai Mojo : Ikuti jalan ini ke arah utara, menuju Desa Kedu.
  5. Dari Desa Kedu, ambil petunjuk menuju Desa Ngadimulyo : Ini adalah desa dimana destinasi wisata ini berada. Kamu akan melalui beberapa jalan desa dengan pemandangan indah.
  6. Setibanya di Desa Ngadimulyo, ikuti petunjuk arah ke Dusun Ngadiprono : Kamu akan menemui hutan bambu dan beberapa petunjuk jalan menuju pasar.
  7. Setelah sampai di area wisata ini, kamu harus berjalan sedikit dari parkiran pasar menuju tempat utama pasar ini.

Kamu juga bisa menggunakan alat bantu navigasi seperti Google Maps atau Waze. Jika bingung dengan petunjuk arah yang sudah ada, jangan segan untuk bertanya dengan warga setempat ya.

Jadwal Buka Pasar Papringan Temanggung

Pasar ini buka 2 kali dalam 35 hari, yaitu pada hari Minggu Wage dan Minggu Pon saja. Tempat ini biasanya dibuka sekitar pukul 06.00 pagi dan berahir sekitar pukul 12.00 siang.

Namun, sangat disarankan untuk selalu memeriksa informasi terbaru terkait jadwal dan kebijakan lainnya sebelum kamu berkunjung, agar kamu tidak kecewa apabila sedang tutup.

Jika kamu ingin mengunjungi tempat ini, sebaiknya datang lebih pagi untuk mendapatkan berbagai jenis makanan tradisional sebelum kehabisan dan menikmati suasana pasar yang masih sejuk dan nyaman.

Baca Juga : Jumprit Temanggung

Makanan Pasar Papringan

makanan pasar papringan
foto: Wahyu Ratna

Destinasi wisata ini terkenal dengan berbagai makanan tradisional yang khas dan lezat. Berikut adalah beberapa makanan yang dapat kamu temukan di pasar tradisional ini :

  1. Soto Temanggung : Sejenis soto ayam dengan kuah yang gurih dan berempah, biasanya disajikan dengan nasi.
  2. Krecek : Sejenis sambal yang terbuat dari kulit sapi yang sudah diolah dan dicampur dengan bumbu khas.
  3. Jenang Gempol : Jenang yang terbuat dari tepung beras dan gua merah, dengan tekstur yang kenyal.
  4. Geblek : Makanan khas berbahan dasar tepung tapioka dengan tekstur kenyal, biasanya disajikan dengan sambal.
  5. Lontong Opor : Lotong yang disajikan dengan kari dan daging ayam, memiliki rasa yang gurih dan berempah.
  6. Wedang Ronde : Minuman hangat berisi bola-bola tepung yang di dalamnya ada kacang tanah dan gula, disajikan dalam kuah jahe.
  7. Kue Cucur : Kudapan yang terbuat dari adonan beras yang digoreng, memiliki tekstur luar yang renyah dan dalam yang lembut.
  8. Wedang Uwuh : Minuman hangat yang terbuat dari berbagai bahan alam seperti daun kayu secang, jahe, dan gula batu.
  9. Tiwul : Makanan tradisional dari singkong yang diolah menjadi serupa dengan nasi. Biasanya makanan ini dimakan dengan gula kelapa.
  10. Sego Megono : Nasi yang disajikan dengan dicampur sayuran dan juga kelapa parut dan dimasak dengan rempah-rempah.

Daftar makanan di atas hanya sebagian kecil dari kekayaan kuliner yang ditawarkan oleh pasar ini. Jika kamu berkunjung ke sana, cobalah untuk berinteraksi dengan penjual dan mencari tahu lebih banyak tentang makanan khas yang mereka tawarkan. Nikmati kuliner Pasar Papringan ini selagi kamu ada disna karena tidak setiap hari pasar ini dapat didatangi.

Baca Juga : Gunung Sumbing

Keunikan Pasar Papringan

keunikan pasar papringan
foto: Johanes Jenito

1. Lokasi Eksotis di Tengah Hutan Bambu

Keunikan pertama dari tempat ini adalah lokasinya yang eksotis. Pasar ini berdiri di tengah hutan bambu yang menambah nuansa sejuk dan nyaman.

Bayangkan kamu berjalan di antara lorong-lorong bambu sambil mendengar suara angin yang berhembus, kamu bisa sekaligus membeli berbagai makanan khas yang tersedia disana.

2. Mata Uang yang Digunakan

uang pasar papringan
foto: Vonni Sulaimin

Daya tarik yang utama dari destinasi ini adalah mata uang yang digunakan untuk bertansaksi. Untuk membeli makanan disana kamu harus menggunakan koin bambu.

Koin bambu ini disediakan oleh panitia pasar ini, dan bisa kamu dapatkan di area masuk Pasar Papringan.

Sebelum kamu berbelanja, tukarkan uang kamu dengan koin bambu yang memiliki harga Rp 2.000,- untuk setiap koinnya.

Penukaran ini tidak bersifat terbatas seingga kamu bisa menukarkan uang kamu sebanyak mungkin untuk membeli makanan sepuas hati.

3. Tempat Penyajian Makanan

Perlu kalian tau juga, jika tempat yang digunakan untuk menyajikan makanan yang kamu pesan juga merupakan hasil alam loh, menarik bukan?

Para pedagang mengganti piring, gelas dan mangkuk yang biasanya dari plastik atau keramik dengan batok kelapa yang sudah kering dan dibersihkan. Selain itu, sebagian dari mereka juga menggunakan daun pisang yang dibentuk sebagai wadah makanan yang kalian beli.

Tidak hanya itu, pasar ini juga tidak menyediakan plastik apabila kalian ingin membungkus makanan untuk dibawa pulang. Kamu bisa menggantinya dengan tas anyaman bambu yang juga dijual di tempat ini.

4. Produk Lokal dan Kerajinan Tangan

Selain makanan, pasar ini juga menawarkan berbagai produk lokal dan kerajinan tangan warga setempat.

Mulai dari tas anyaman bambu, pernak-pernik, hingga pakaian tradisional, semuanya disajkikan dengan penuh kearifan lokal tempat tersebut.

5. Pengalaman Berinteraksi dengan Pedagang Lokal

Berbelanja di pasar ini bukan hanya soal membeli, tetapi juga mengenal lebih dekat budaya dan kehidupan masyarakat lokal.

Pedagang di sini dikenal ramah dan suka bercerita tentang asal-usul makanan tau produk yang mereka jual.

Melalui interaksi ini, wisatawan dapat memperkaya pengetahuan mereka tentang budaya Jawa Tengah terutama Temanggung sendiri.

Kesimpulan

Mengunjungi Pasar Papringan bukan hanya sekedar berbelanja, tetapi juga merasakan kembali nuansa tradisional dan kekayaan budaya Jawa Tengah terutama Kabupaten Temanggung.

Di tempat ini kamu juga bisa belajar berbagai seni tradisional yang dikenalkan oleh warga setempat dan ikut melestarikannya.

Bagi kamu yang ingin mencicipi kuliner khas Temanggung, menyaksikan pertunjukan tradisional atau sekedar menikmati suasana pedesaan yang tenang, Pasar Papringan Temanggung wajib masuk dalam daftar kunjungan kamu ya!

Bagikan:

Baca Juga

Leave a Comment